Obat Merkuri: Kisah Rantai Farmasi Ikonik Filipina
Mercury Drug Corporation, yang dikenal luas sebagai Mercury Drug, adalah rantai apotek Filipina terkemuka di bawah Mercury Group of Companies. Kantor pusatnya terletak di Bagumbayan, Quezon City. Didirikan pada tahun 1945 di Santa Cruz, Manila, ini berdiri sebagai jaringan toko obat tertua kedua di Filipina, setelah Southstar Drug, yang didirikan delapan tahun sebelumnya.
Perusahaan ini didirikan pada 1 Maret 1945, oleh Mariano Que (1917–2017), dengan satu toko di Jalan Bambang, Santa Cruz, Manila. Nama “Merkurius” terinspirasi oleh Merkurius, dewa utusan Romawi, yang tongkat caduceus-nya sering dikaitkan dengan pengobatan. Logo toko dirancang oleh Alfredo Medinaceli Cabrera.
Mercury Drug menjadi terkenal karena praktiknya yang ramah pelanggan, termasuk menjual produk kemasan massal dalam kjglobalpharmacy.com masing-masing bagian, sebuah sistem yang dikenal secara lokal sebagai tingí-tingî. Pada tahun 1948, ia telah membangun sistem pengiriman untuk melayani pelanggan dengan lebih baik.
Pada bulan Mei 1963, diundang oleh Ayala Corporation, Mercury Drug membuka cabang keduanya di tempat yang akan menjadi Ayala Center di Makati. Toko ini memperkenalkan konsep swalayan, yang menjadi standar untuk semua cabangnya.
Tonggak penting dicapai pada tahun 1965 dengan pembukaan cabang Plaza Miranda di Quiapo, Manila, yang terletak di seberang Gereja Quiapo. Cabang ini terkenal dengan layar LED luar ruangannya yang besar. Pada tahun yang sama, perusahaan mulai mengoperasikan cabang 24 jam, yang kemudian berkembang secara nasional, termasuk Visayas dan Mindanao pada tahun 1976.
Mercury Drug terus tumbuh selama bertahun-tahun. Perusahaan ini meresmikan gudang baru yang luas pada tahun 1981 dan membuka kantor pusatnya di Quezon City pada tahun 1982.
Pada tahun 2001, Menteri Perdagangan dan Industri Mar Roxas menggambarkan Mercury Drug sebagai memegang “hampir monopoli,” mengklaim pangsa pasar 70 persen. Pesaing utamanya termasuk Southstar Drug (kemudian diakuisisi oleh Robinsons Retail pada tahun 2012), Rose Pharmacy (bermitra dengan Robinsons pada tahun 2020), dan Watsons Philippines, yang dimiliki oleh SM Group.
Pada tahun 2010, Mercury Drug menguasai sekitar 50 persen pasar ritel farmasi negara itu, memperkenalkan inovasi seperti apotek drive-thru pada tahun 2012. Pangsa pasar perusahaan tetap kuat, dengan Watsons menyumbang sekitar 6 persen pada tahun 2015.
Pada tahun 2017, Mercury Drug memiliki lebih dari 1.000 cabang secara nasional, memperkuat posisinya sebagai jaringan apotek yang paling dikenal di negara itu. Pada awal 2010-an, perusahaan juga membuka gedung perkantoran modern, MDC100, yang berlokasi di Eastwood City, Quezon City.