Perbandingan Kurikulum Pendidikan di Thailand dan Indonesia: Apa yang Bisa Dipelajari?
Perbandingan kurikulum pendidikan antara Thailand dan Indonesia memberikan wawasan menarik mengenai perbedaan dalam pendekatan pendidikan, serta https://www.kachhalcollege.org/ tantangan dan peluang yang ada di masing-masing negara. Meskipun keduanya berbagi banyak kesamaan dalam hal budaya dan sejarah, kurikulum pendidikan di kedua negara memiliki perbedaan signifikan yang mencerminkan sistem pendidikan masing-masing.
Struktur Kurikulum di Thailand dan Indonesia
Kurikulum pendidikan di Thailand terstruktur dengan fokus yang kuat pada pengajaran disiplin ilmu dasar seperti matematika, bahasa, dan sains. Thailand memiliki sistem pendidikan yang berjenjang, mulai dari pendidikan dasar (6 tahun), pendidikan menengah (6 tahun), hingga pendidikan tinggi. Pendidikan menengah terbagi menjadi dua tingkat, yakni tingkat pertama dan tingkat kedua. Di tingkat menengah, terdapat pemisahan antara program akademik dan vokasional, yang memberikan peluang lebih bagi siswa untuk memilih jalur sesuai minat dan kebutuhan pasar kerja.
Sementara itu, kurikulum pendidikan Indonesia juga terdiri dari pendidikan dasar (6 tahun), pendidikan menengah (3 tahun), dan pendidikan tinggi. Salah satu perbedaan utama adalah di Indonesia, kurikulum lebih terpusat pada pendekatan tematik dan berbasis kompetensi, dengan penekanan pada pengembangan karakter dan kemampuan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah memperkenalkan Kurikulum Merdeka, yang memberikan lebih banyak kebebasan bagi sekolah untuk menyesuaikan materi dengan kebutuhan dan konteks lokal, serta memberikan ruang lebih besar untuk pengembangan potensi siswa.
Pendekatan Pembelajaran dan Inovasi
Dalam hal pendekatan pembelajaran, Thailand lebih banyak mengandalkan metode tradisional seperti pengajaran langsung (teacher-centered), meskipun ada upaya untuk memasukkan teknologi digital dalam pembelajaran. Pemerintah Thailand memperkenalkan berbagai program e-learning dan penggunaan perangkat teknologi di sekolah-sekolah untuk membantu siswa mengakses informasi lebih luas dan meningkatkan kemampuan digital.
Sebaliknya, Indonesia melalui Kurikulum Merdeka lebih mengutamakan pendekatan berbasis proyek dan pengembangan kreativitas siswa. Siswa di Indonesia lebih diajak untuk berpikir kritis dan mengembangkan keterampilan abad ke-21, seperti kolaborasi, komunikasi, dan problem solving. Pendekatan ini mendukung siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran dan memberikan ruang bagi pengembangan potensi mereka secara holistik.
Tantangan yang Dihadapi
Kedua negara menghadapi tantangan terkait dengan ketimpangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Di Thailand, meskipun ada kemajuan dalam teknologi pendidikan, daerah pedesaan masih kesulitan dalam mengakses fasilitas pendidikan yang memadai. Di Indonesia, meskipun ada upaya untuk mengurangi ketimpangan ini melalui program pendidikan inklusif dan bantuan untuk daerah terpencil, masih banyak daerah yang kurang mendapatkan pendidikan berkualitas.
Apa yang Bisa Dipelajari?
Dari perbandingan ini, Indonesia bisa belajar dari Thailand dalam hal memperkuat pendidikan vokasi dan pengembangan jalur karir yang lebih jelas bagi siswa di tingkat menengah. Sementara Thailand bisa mengadopsi pendekatan Indonesia dalam memberikan lebih banyak fleksibilitas kepada sekolah dan guru untuk menyesuaikan kurikulum dengan konteks lokal, serta menekankan pengembangan keterampilan abad ke-21 yang lebih mendalam.
Dengan saling belajar dari pendekatan dan kebijakan yang diterapkan kedua negara, sistem pendidikan di Thailand dan Indonesia dapat terus berkembang untuk mencetak generasi yang lebih siap menghadapi tantangan global.
